Di ndonesia sendiri gak
ada catatan kapan dan siapa musisi kita yang awalnya memainkan musik
Ska. Satu hal yang pasti, Sejak Tipe-X rajin ngisi pensi sana-sini
dengan musik Ska-nya, musik ini seakan naik kasta menjadi musik
industrial yang menjanjikan (Awalnya dianggap sebagai musik minoritas
atau indie). Meski banyak musisi yang masih mengadopsi mentah-mentah
musik ini, seperti Artificial Life dan sebagainya, gak sedikit pula
band Ska kita yang melakukan improvisasi sana sini. Selain Tipe-X ada
juga Noin Bullet dan Jun Fun Gung Foo yang meracik musik ini dengan
sentuhan musik rock.
Seperti sudah diprediksi sebelumnya, gong
musik Ska berjalan gak sampai 1 dekade. Dan setelah itu, banyak band
Ska pada bubar, meski gak semuanya sih. Sekarang kalo ngomongin soal
musik yang satu ini, Shaggy Dog dan Tipe-X kayaknya gak ada matinya
Saat
musik rock merajai televisi dan radio di Era 90an, musik yang satu ini
tiba-tiba muncul dan langsung menjadi trend tersendiri di anak-anak
muda. Gak cuman nge-trend di telinga, Ska juga menjadi trend lifestyle
remaja saat itu. Baju pantai celana pendek, dengan dandanan necis
menjadi wabah seiring demam Ska. Meski identik dengan hura-hura dan
pesta, rupanya Ska memiliki sejarah gelap dengan syair-syair berisi
penderitaan bangsa terjajah yang tersamar dengan alunan aransemen musik
dansa.
Sejak mendapatkan status merdeka dan menjadi negara
persemakmuran Inggris, perkembangan musik di Jamaika berkembang sangat
cepat. Di era tahun 40an, musik –musik dansa dari Amrik begitu populer,
seperti Jazz dan Blues. Hingga pada 1962, Cecil Bustamente Campbell
yang kemudian dikenal dengan nama 'Prince Buster', tahu bahwa sesuatu
yang baru amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki seorang gitaris
yang bernama Jah Jerry yang kemudian bereksperimen di musik dengan
menitik beratkan ketukan "afterbeat" ketimbang "downbeat".
Hingga
pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika ditambah Free-walking bass style, Ska pun lahir.
Tahun
1962 Ska mulai masuk ke Inggris, melalui musisi dan Produser imigran
Jamaika. Ketenaran musik Ska di Inggris kemudian memuncak dengan
keluarnya band The Coventry Automatics (cikal bakal The Specials) di
pertengahan tahun 70an. Disini musik Ska digunakan Jerry Dammers
(Pendiri the Specials) untuk menangkal isu rasial.
Dari Jerrylah
kemudian Ska berkembang identik menjadi icon hitam dan putih. Salah
satunya munculnya sosok Walt Jabsco (diambil dari nama Walt Disney,
pendiri film kartun & Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang
latin) gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih,
dasi hitam, topi 'pork pie', kaca mata hitam, kaus kaki putih &
sepatu 'loafers' hitam. Selain the Specials, ada juga Madness, The
Beat, The Selecter, The Bodysnatchers, band Ska yang meramaikan musik
ini di Inggris.
Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari
berbagai bentuk dengan mengkombinasikan hampir setiap jenis musik yang
kira-kira dapat dikimpoikan dengan irama ska. Band-band seperti Jump
With Joey, Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars
tetap bermain pada akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls,
Mighty Mighty Bosstones, dll menggunakan energi punk untuk menciptakan
ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap bertahan
pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A.,
dll mencirikan pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal
Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan beat ska dengan musik
tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band The
Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja
Rude Boy
Keberadaan
Rude Boy, menjadi simbol yang tak terpisahkan dengan musik Ska. Sampai
sekarang, sosok Rude Boy selalu muncul di setiap pertunjukan dan
konser musik Ska di seluruh dunia. Namun siap sangka, awalnya Rude Boy
sama sekali tak memiliki hubungan dengan musik Ska.
Istilah Rude Boy
muncul pertama kali di salah satu wilayah di Jamaika, Getho pada era
40an. Rude yang artinya seseorang yang tidak berguna (Pengangguran).
Awalnya, bisa dikatakan Rude Boy hanyalah kelompok geng biasa dengan
segudang predikat negative dari masyarakat. Bahkan Rude Boy sering
diidentikan dengan kelompok Scofflas, geng penentang hukum dan sering
berbuat kriminalitas. Gak susah untuk mengenali Rude Boy, karena mereka
memiliki kebiasaan dan ciri tersendiri. Diantaranya gaya dansa lebih
pelan dan seperti menonjok-nonjok orang. Serta biasanya mereka
menggunakan celana yang hanya sebatas diatas mata kaki.
Kebijakan
pemerintahan Jamaika yang tidak populer waktu itu, akhirnya menjadikan
Rude Boy menjadi bentuk perlawanan balik masyarakat Jamaika. Musik Ska
dengan lirik-lirik yang berhubungan dengan Rude Boy kemudian muncul dan cepat populer
di masyarakat. Dalam perkembangannya, Rude Boy kemudian menjadi simbol
dalam musik Ska. Bukan menjadi icon pemberontak tapi sebagai symbol
supporter yang fanatik dengan musik Ska.
Ska di Indonesia
Di
Indonesia sendiri gak ada catatan kapan dan siapa musisi kita yang
awalnya memainkan musik Ska. Satu hal yang pasti, Sejak Tipe-X rajin
ngisi pensi sana-sini dengan musik Ska-nya, musik ini seakan naik kasta
menjadi musik industrial yang menjanjikan (Awalnya dianggap sebagai
musik minoritas atau indie). Meski banyak musisi yang masih mengadopsi
mentah-mentah musik ini, seperti Artificial Life dan sebagainya, gak
sedikit pula band Ska kita yang melakukan improvisasi sana sini. Selain
Tipe-X ada juga Noin Bullet dan Jun Fun Gung Foo yang meracik musik ini
dengan sentuhan musik rock.
Seperti sudah diprediksi sebelumnya,
gong musik Ska berjalan gak sampai 1 dekade. Dan setelah itu, banyak
band Ska pada bubar, meski gak semuanya sih. Sekarang kalo ngomongin
soal musik yang satu ini, Shaggy Dog dan Tipe-X kayaknya gak ada
matinya.
beberapa info nih bro ttg sejarah ska indonesia, mungkin bisa didiskusikan lagi :
album
ska pertama di indonesia : band waiting room,tahun 1997, salah satu
lagunya "ruang tunggu", masuk dikompilasi best alternative indonesia
(tonggak musik alternatif) tahun 1998.
memang sebelumnya sudah ada
warna ska di album-album artis indonesia lawas di tahun 1980-an,
sejaman dengan era 2tone dan new wave di inggris, seperti lagunya igor
tamerland yang berjudul "enak skaly" dan pemalas.
Era booming ska di
Indonesia di akhir 90an baru benar2 terjadi setelah kemunculan lagu
"genit" dari tipe-x,disusul Jun Fan Gung Foo "bruce lee", Noin Bullet
"bebas", Purpose "Tiger Clan", Shaggydog "kecoak" dsb ada juga don lego
namun konon katanya ska sudah ada sejak zaman koespuls wowwww!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar